AHLAN WA SAHLAN

Selamat datang di Blog Triple-J, blog yang akan memberikan Anda informasi-informasi seputar Islam, pendidikan, pengetahuan dan teknologi, serta yang menyediakan berbagai kumpulan kisah, artikel, software, dan lain sebagainya secara gratis untuk Anda. Kunjungan Anda sangatlah kami hargai. Terimakasih.

Cari Blog Ini

Rabu, 19 Mei 2010

TOKOH ISLAM - AT-TABARI (40 Halaman Setiap Hari)

Sejarahwan dan ahli tafsir terkemuka kelahiran Tabaristan (Iran) adalah Ibnu at-Tabari. Nama lengkapnya adalah Abu Ja'far Muhammad bin Jarir at-Tabari. namun, ia populer dengan nama at-Tabari atau Ibnu Jarir at-Tabari. Ia dilahirkan pada tahun 225 H/839 M di Amul, Tabaristan, Iran. Daerah ini merupakan tempat berkembangnya kebudayaan Islam. Namun, ia lebih banyak menghabiskan waktunya di Baghdad. Di sana, ia pernah ditunjuk sebagai hakim, tetapi ia menolaknya. Ketika pemerintah juga memintanya menjadi hakim yang menangani perkara-perkara kedzaliman para pejabat, ia pun menolaknya. Pada saat berusia 85 tahun, ia wafat di Baghdad, tepatnya pada tahun 310 H/923 M. Kitab tafsirnya yang populer adalah Jaami' al-Bayaan fi Tafsir al-Qur'an atau Tafsir at-Tabari. Kitab ini berorientasi pada tafsir hukum (fiqh), karena ia terkenal juga sebagai Fuqahaa terkemuka lewat karyanya Ikhtilaaf al-Fuqahaa (Perbedaan Pendapat Para Ulama).

Pada masa remaja ia berusaha untuk belajar berbagai disiplin ilmu. untuk itulah ia melanjutkan sekolah ke pusat-pusat studi Islam. At-Tabari pertama kali berangkat ke Rayy, Iran. Setelah itu ia berpindah ke Baghdad untuk menemui Imam Hambali. Namun sebelum sampai ke kota tersebut, Imam Hambali meninggal dunia (241 H/855 M). Lalu ia pergi ke Wasit dan Basra untuk mengikuti beberapa kuliah. Setelah itu ia melanjutkan perjalanan ke Kufah untuk mendalami hadits dan ilmu-ilmu yang terkait dengannya. Kemudia ia pergi ke Baghdad untuk belajar ilmu-ilmu al-Qur'an dan fiqh, khususnya Fiqh Syafi'i. Pada tahun 253 H/867 M, ia pergi Fustat, Mesir, dan singgah di Suriah untuk belajar ilmu hadits. Setelah itu ia kembali lagi ke Baghdad dan berhasil menulis berbagai karya monumental yang tetap digunakan sampai saat ini.

Keberhasilannya menulis beberapa karya terkenal tersebut tentu tak lepad dari kerja kerasnya untuk menulis. Sebagian besar kehidupan at-Tabari diisi dengan mengajar dan menulis. Salah seorang muridnya, Ibnu Kumail, menjelaskan bagaimana gurunya membagi waktu setiap hari. Pagi sampai siang hari digunakannya untuk menulis, sehingga tak heran jika dalam satu hari ia sanggup menulis 40 halaman karya ilmiah. Adapun sore harinya ia memberi pelajaran al-Qur'an dan tafsir di masjid. Lalu selepas maghrib ia memberi pelajaran fiqh.

Dari ketekunan yang terus terpelihara itu, maka tak heran jika dalam dunia ilmu pengetahuan at-Tabari terkenal tekun mendalami ilmu-ilmu yang dikuasainya. Ia berusaha untuk belajar terus tanpa mengenal waktu, hingga menguasai banyak bidang ilmu pengetahuan Islam. Hal itu terlihat dari karya-karyanya yang mencakup berbagai ilmu. Namun yang paling populer adalah karyanya dalam bidang tafsir dan sejarah. Salah satu karyanya dalam bidang sejarah adalah kitab Tarikh ar-Rusul wa al-Muluk yang dianggap sebagai karya yang paling besar. Oleh karena itu, para ahli sejarah sesudah masanya menjadikan kitab tersebut sebagai rujukan utama. Bahkan, Ibnu Asir, seorang sejarahwan besar sesudah at-Tabari, mengungkapkan dalam pendahuluan kitabnya al-Kaamil fi at-Tarikh, bahwa ia menulis karyanya setelah mendapat inspirasi dari karya at-Tabari.

Sementara karyanya dalam bidang tafsir juga tak kalah monumentalnya. Lewat Tafsir at-Tabari, ia mengumpulkan bahan-bahan tentang tafsir bil ma'sur (tafsir al-Qur'an dengan al-Qur'an, hadits, dan ijtihad sahabat). Kitab ini berisi antara lain penemuan-penemuan untuk menggali beberapa kenyataan dalam filologi (ilmu tentang bahasa, kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bangsa).

Join Now...!!!